Posesif.
Apakah posesif itu?
Dalam kamus besar bahasa Indonesia posesif mempunyai definisi bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu, hati dan pikiran saya padanya;
Posesif adalah salah satu sifat yang sering melanda anak-anak muda yang sedang dalam masa pacaran. Seringkali sebagai seorang pacar, seseorang merasa harus selalu tahu lawan jenisnya dimana, sedang apa, siapa saja yang bersamanya, adakah lawan jenis lainnya di dekat dia, bahkan dalam tingkat posesif yang parah, tidak memperbolehkan pasangannya untuk berinteraksi dengan lawan jenis lainnya. Parahnya lagi sang kekasih ini menurut menurut saja pada pasangannya yang posesif. Akibatnya, pergaulannya sempit, terkekang, depresi, dan banyak hal lain yang bisa muncul.
Ok guys, dalam pacaran yang sebenarnya dalam Islam itu tidak ada, kita itu belajar untuk berbagi, belajar bagaimana memberikan perhatian, belajar untuk saling menghormati, belajar bertanggung jawab, belajar untuk menjadi pribadi yang bisa diandalkan, tapi bukan berarti dengan telah memberi kita bebas mengatur pasangan kita. Ini yang sering menjadi dilema mereka yang mengalami masa pacaran, enah karena serius ataupun hanya terbawa emosi masa muda, sering kita sudah terlanjur berpikir pacar kitalah yang akan menjadi pasangan kita, sampai nanti sampai mati. Tidak guys, hanya Allah swt yang Maha Tahu lah yang menyimpan rahasia siapa jodoh kita sebenarnya.
Ini bukanlah zaman pingit-memingit, zaman pengekang, seperti pada abad-abad dulu. Saya beritahu satu hal guys, saat kita punya pacar, kita berharap pacar kita tidak akan melakukan interaksi dengan lawan jenis lainnya? Its impossible guys, sangat mustahil! Di sekolah, tempat dia beraktivitas, dimanapun, pasti ada guys. Memangnya kalian mau membuat pasangan kita kuper bin depresi karena kurangnya komunikasi?
Terlebih umur yang masih muda, tentulah masih senang-senangnya bercengkrama dengan teman-teman, bahkan ada sahabat lawan jenis pasangan yang lebih akrab dari diri kita sendiri. Sakit? Ya resiko teman-teman! Siapa suruh pacaran, pepatah bilang " Bila takut sakit , janganlah mencintai". anda takut patah hati, maka janganlah memulai hubungan cinta. Terkecuali memang sudah saatnya anda menikah, ikatan janji suci atas dasar Allah swt.
Ok guys, bukannya tidak ada jalan, pastilah ada jalan agar tidak ada pihak yang tersakiti, maka dari itu saat hendak memulai hubungan, tentukanlah di awal hendak berjalan seperti apa hubungan itu, hendak sampai mana, apakah serius ataukah hanya belajar, an bila hubungan itu menemui jalan buntu, berpisahlah dengan baik-baik. Ingat selalu, kita belajar berbagi kasih sayang dan semangat, bukan merampas kehidupan seseorang
Yang pasti guys, tidak ada kepastian siapa jodoh kita, manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan. Tapi tetaplah hormati pasanganmu, hindarilah pacaran yang merusak, hormatilah norma-norma agama, selalu berdoa memohon perlindungan, dan selalu bersihkanlah hati kita. :)
"Manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan"
Apakah posesif itu?
Dalam kamus besar bahasa Indonesia posesif mempunyai definisi bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu, hati dan pikiran saya padanya;
Posesif adalah salah satu sifat yang sering melanda anak-anak muda yang sedang dalam masa pacaran. Seringkali sebagai seorang pacar, seseorang merasa harus selalu tahu lawan jenisnya dimana, sedang apa, siapa saja yang bersamanya, adakah lawan jenis lainnya di dekat dia, bahkan dalam tingkat posesif yang parah, tidak memperbolehkan pasangannya untuk berinteraksi dengan lawan jenis lainnya. Parahnya lagi sang kekasih ini menurut menurut saja pada pasangannya yang posesif. Akibatnya, pergaulannya sempit, terkekang, depresi, dan banyak hal lain yang bisa muncul.
Ok guys, dalam pacaran yang sebenarnya dalam Islam itu tidak ada, kita itu belajar untuk berbagi, belajar bagaimana memberikan perhatian, belajar untuk saling menghormati, belajar bertanggung jawab, belajar untuk menjadi pribadi yang bisa diandalkan, tapi bukan berarti dengan telah memberi kita bebas mengatur pasangan kita. Ini yang sering menjadi dilema mereka yang mengalami masa pacaran, enah karena serius ataupun hanya terbawa emosi masa muda, sering kita sudah terlanjur berpikir pacar kitalah yang akan menjadi pasangan kita, sampai nanti sampai mati. Tidak guys, hanya Allah swt yang Maha Tahu lah yang menyimpan rahasia siapa jodoh kita sebenarnya.
Ini bukanlah zaman pingit-memingit, zaman pengekang, seperti pada abad-abad dulu. Saya beritahu satu hal guys, saat kita punya pacar, kita berharap pacar kita tidak akan melakukan interaksi dengan lawan jenis lainnya? Its impossible guys, sangat mustahil! Di sekolah, tempat dia beraktivitas, dimanapun, pasti ada guys. Memangnya kalian mau membuat pasangan kita kuper bin depresi karena kurangnya komunikasi?
Terlebih umur yang masih muda, tentulah masih senang-senangnya bercengkrama dengan teman-teman, bahkan ada sahabat lawan jenis pasangan yang lebih akrab dari diri kita sendiri. Sakit? Ya resiko teman-teman! Siapa suruh pacaran, pepatah bilang " Bila takut sakit , janganlah mencintai". anda takut patah hati, maka janganlah memulai hubungan cinta. Terkecuali memang sudah saatnya anda menikah, ikatan janji suci atas dasar Allah swt.
Ok guys, bukannya tidak ada jalan, pastilah ada jalan agar tidak ada pihak yang tersakiti, maka dari itu saat hendak memulai hubungan, tentukanlah di awal hendak berjalan seperti apa hubungan itu, hendak sampai mana, apakah serius ataukah hanya belajar, an bila hubungan itu menemui jalan buntu, berpisahlah dengan baik-baik. Ingat selalu, kita belajar berbagi kasih sayang dan semangat, bukan merampas kehidupan seseorang
Yang pasti guys, tidak ada kepastian siapa jodoh kita, manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan. Tapi tetaplah hormati pasanganmu, hindarilah pacaran yang merusak, hormatilah norma-norma agama, selalu berdoa memohon perlindungan, dan selalu bersihkanlah hati kita. :)
"Manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan"