Showing posts with label Love. Show all posts
Showing posts with label Love. Show all posts

Wednesday, August 3, 2011

Posesif

Posesif.
Apakah posesif itu?
Dalam kamus besar bahasa Indonesia posesif mempunyai definisi bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu, hati dan pikiran saya padanya;

Posesif adalah salah satu sifat yang sering melanda anak-anak muda yang sedang dalam masa pacaran. Seringkali sebagai seorang pacar, seseorang merasa harus selalu tahu lawan jenisnya dimana, sedang apa, siapa saja yang bersamanya, adakah lawan jenis lainnya di dekat dia, bahkan dalam tingkat posesif yang parah, tidak memperbolehkan pasangannya untuk berinteraksi dengan lawan jenis lainnya. Parahnya lagi sang kekasih ini menurut menurut saja pada pasangannya yang posesif. Akibatnya, pergaulannya sempit, terkekang, depresi, dan banyak hal lain yang bisa muncul.

Ok guys, dalam pacaran yang sebenarnya dalam Islam itu tidak ada, kita itu belajar untuk berbagi, belajar bagaimana memberikan perhatian, belajar untuk saling menghormati, belajar bertanggung jawab, belajar untuk menjadi pribadi yang bisa diandalkan, tapi bukan berarti dengan telah memberi kita bebas mengatur pasangan kita. Ini yang sering menjadi dilema mereka yang mengalami masa pacaran, enah karena serius ataupun hanya terbawa emosi masa muda, sering kita sudah terlanjur berpikir pacar kitalah yang akan menjadi pasangan kita, sampai nanti sampai mati. Tidak guys, hanya Allah swt yang Maha Tahu lah yang menyimpan rahasia siapa jodoh kita sebenarnya.

Ini bukanlah zaman pingit-memingit, zaman pengekang, seperti pada abad-abad dulu. Saya beritahu satu hal guys, saat kita punya pacar, kita berharap pacar kita tidak akan melakukan interaksi dengan lawan jenis lainnya? Its impossible guys, sangat mustahil! Di sekolah, tempat dia beraktivitas, dimanapun, pasti ada guys. Memangnya kalian mau membuat pasangan kita kuper bin depresi karena kurangnya komunikasi?

Terlebih umur yang masih muda, tentulah masih senang-senangnya bercengkrama dengan teman-teman, bahkan ada sahabat lawan jenis pasangan yang lebih akrab dari diri kita sendiri. Sakit? Ya resiko teman-teman! Siapa suruh pacaran, pepatah bilang " Bila takut sakit , janganlah mencintai". anda takut patah hati, maka janganlah memulai hubungan cinta. Terkecuali memang sudah saatnya anda menikah, ikatan janji suci atas dasar Allah swt.

Ok guys, bukannya tidak ada jalan, pastilah ada jalan agar tidak ada pihak yang tersakiti, maka dari itu saat hendak memulai hubungan, tentukanlah di awal hendak berjalan seperti apa hubungan itu, hendak sampai mana, apakah serius ataukah hanya belajar, an bila hubungan itu menemui jalan buntu, berpisahlah dengan baik-baik. Ingat selalu, kita belajar berbagi kasih sayang dan semangat, bukan merampas kehidupan seseorang

Yang pasti guys, tidak ada kepastian siapa jodoh kita, manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan. Tapi tetaplah hormati pasanganmu, hindarilah pacaran yang merusak, hormatilah norma-norma agama, selalu berdoa memohon perlindungan, dan selalu bersihkanlah hati kita. :)



"Manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan"

Friday, July 8, 2011

Kesetiaan

" Kamu harus percaya, aku nggak bakal ninggalin kamu, aku janji"
" Aku janji aku bakal setia"
Pacaran. Siapa sih yang gak kenal kata ini? Walaupun dalam Al Qur'an tidak ada yang namanya pacaran, tapi banyak, bahkan hampir semua orang pernah mengalaminya atau bahkan sedang menjalaninya. Rasa suka yang diikuti rasa ingin memiliki dan selalu bersama lawan jenis yang kita sukai.

Dalam hubungan pacaran tentunya kita mengenal kata kesetiaan, janji, komitmen, kejujuran, sayang, dan kata lainnya. Biasanya berbagai macam alasan yang kita temukan saat orang ingin berpacaran. Ada yang ingin coba-coba, ada yang ingin belajar berkomitmen, ada yang jalani saja dulu, ada yang berniat mengakhirinya dengan ke jenjang yang lebih tinggi. Memang komitmen itu sendiri sebaiknya dibicarakan sejak awal pacaran. Walaupun kita masih muda dan beranggapan jodoh di Tangan Tuhan, kita tetap tidak boleh menjadikan pacaran ajang menyakiti orang lain ataupun ajang bermain. Ada yang bilang, bila takut sakit hati jangan mencoba untuk mencintai, namun terlepas dari itu, pacaran sebaiknya dijadikan pembelajaran untuk bertanggung jawab.

Dalam pacaran yang "jalani saja dulu" sebenarnya ada hal yang cukup memberatkan, kita tidak tahu kemana hubungan ini akn terus, karena berniat serius, tidak ada komitmen "sampai menikah" namun untuk bermain-main, tentulah sangat tidak baik dan membuang waktu. namun, terlepas dari itu kesetiaan tetap hal yang sangat penting.

Mungkin banyak orang menganggap setia itu adalah hal yang bodoh, karena bisa saja lawan jenis berlaku sebaliknya, namun itulah prinsip yang aku pegang, tidak perduli se-ortodoks ataupun sekolot apa orang menganggap, bagiku kesetiaan bukanlah hal yang mudah dibuang. Sudah menjadi jalanku, untuk menghabiskan jalan dengan setia. Kau harus tau, kata yang kuucap tidak akan pernah mudah untuk kubuang. Kau harus tahu, aku akan berjuang sampai akhir. Aku hanya akan berhenti bila Allah memang mentakdirkan lain, atau bila ajal menjemput.